Kamis, 19 Januari 2012

bahasa inggris for beginner

MODAL PERFECTIVE
A. MAY+HAVE+V3
penggunaan:
-kemungkinan yang terjadi dimasa lalu dan MASIH ADA kaitan dengan PRESENT.

ex:
-X: i can't find my wallet
Y: you may have left it in your car.

B. MIGHT+HAVE+VERB 3
penggunaan:
kemungkinan yg "murni" terjadi di MASA LAMPAU.

ex:
-X: "He was late"
Y: "He might have missed the bus".

C. MUST+HAVE+V3
penggunaan:
"kepastian di masa lampau"

ex:
-X: I called her last night, but she didn't answer
Y: She must have been sleeping

D. SHOULD/OUGHT TO+HAVE+VERB3.
penggunaan:
sesuatu yg SEHARUSNYA dilakukan di MASA LAMPAU.
-M: "i lost my keys".
N: "You should have been more careful.

E. COULD+HAVE+V3
penggunaan:
sesuatu yg "bisa dilakukan" "dimasa lampau".
ex:

-P: " i need some money"
Q: " why didn't you call me?
you could have lent some from me.

D. MUST/HAVE TO +V1
it is used for obligation (kewajiban/keharusan).
ex:
All students must/have to submit their reports now.

COMPARE:
Must digunakan juga untuk kalimat larangan (musn't) dan tidak sebuah keharusan (don't have to+v1).
ex:
-We MUST NOT come at 9.
meaning:
kita DILARANG datang jam 9
-We DON'T HAVE TO come at 9.
meaning:
kita TIDAK HARUS datang jam 9.

E. MUST BE + ADJ
It is used for logical conclusion (kepastian).

ex:
-Mary has got a billion dollars from the lottery. She must be very rich



F. MAY/MIGHT
it is used fo possibility

ex:
- X: Where is Mark?
Y: He may be at the library.



MODALS
A. CAN/BE ABLE TO +V1
it is used for ABILITY.

ex:
-He CAN SWIM well
-He is able to swim well

B. COULD + V1
It is used for "past time ability".

ex:
-My Father could run for ten miles when he was young.

C. SHOULD/OUGHT TO + V1
It is used for suggestion (saran) and expectation (harapan).

*for suggestion
ex:
if you have dinner at that restaurant, you should try its pizza.

*for expectation
ex:
-Lisa has been living in Rome for two years. She should speak Italian fluently.

CINTA VS AIR MATA


Sekolah ini memang terbaik untukku, dan aku merasa paling beruntung. Belum lama aku masuk sekolah sudah dapat teman yang begitu baik. Nisa adalah gadis yang cerdas, enerjik, dan religius aku memang tidak terlalu nyaman denganny, namun dia selalu menuntutku untuk berkembang.
 “dea, sini duduk denganku !” sosok gadis berjilbab lebar membuyarkan lamunanku
. “oh, ia nis terima kasih” kusandarkan tubuh mungilku di bangku samping nisa sembari membenarkan jilbabku yang berantakan, karna aku memang tidak terbiasa memakai jilbab.
Hari ini bagian pelajaran kimia, yah... pelajaran yang amat ku minati, bahkan aku bercita-cita ingin jadi guru kimia suatu saat nanti.
 “dea, aku beuim paham dengan soal no 5, bisa kau membantuku ?” ia berkata dengan suara yang halus.
 “dengan senang hati sahabatku nisa”  Akupun membuka lembaran buku nisa yang bertuliskan tegak bersambung, namun soal ini memang susah.
 “nis, soal ini membuatku pusing” keluhku.
Tek...tek..tek.. suara sepatu hak tinggi membuyarkan konsentrasiku. Dengan wajahnya yang tidak bersahabat bu siti menanyakan tugasnya pada kami. Aku memang sangat menyukai pelajaran kimia, namun semua itu hilang seketika  saat ku ketahui kriteria gurunya tidak sesuai harapanku.
“siapa yang sudah  selesai tugasnya?” bu siti bertanya dengan wajah cemberutnya.
“mana ada yang selesai, kita juga belum paham” gerutuku
“saya bu” pria d sudut kelas mengacungkan tangannya.
Sepertinya fadil memang saingan berat untukku, dia memang pendiam namun ku tau diam dia itu berpikir. Ten... teng.. teng..Suara lonceng menyudahi kegiatan belajar kami.
“de, nanti ikut PMR yuk !” dengan wajah yang bersinar nisa mengajakku
“emmm... kapan-kapan saja nisa, lagi males. Hehe” jawabku polos
                Seperti biasa aku menyegat angkot , tak menunggu lama angkot sudah di depan mata, aku pun naik angkot langgananku itu. Saat ku masuk ternyata aku seangkot dengan fadil, entah kenapa saat ku berada dengannya selalu saja ada hasrat ingin menjadi sosok yang sempurna di matanya dan ada rasa takut, entahlah itu perasaan apa.
“sendiri saja?” tanya fadil dengan menundukan pandangannya.
“ia” jawabku singkat dengan mata yang berbinar.
Aku tak ingin menjawab dengan panjang lebar, aku takut perasaanku ini terdeteksi hanya karna tingkahku yang konyol, karna aku punya prinsip wanita harus menjaga harga dirinya, dan aku tak mau harga diriku jatuh begitu saja.
“ongkosmu biar aku saja yang bayar, hari ini aku dapat dapat rezeki lebih” ucapnya dengan bergaya cool.
“ooo.. emmm... ia “ jawabku terbata karna gugup. Ya yuhan kenapa aku jadi grogi seperti ini? Aku tak bisa fokus mengendalikan hatiku. Dan saking groginya sampai-sampai rumahku terlewat.
“kiri bang !!” aku terburu-buru keluar.
Buggh !!! sialnya lagi kepalaku kejeot angkot.
“Aarrggh ....!!! aduh sakiiit” aku merintih kesakitan sambil memagang kepalaku yang sepertinya benjol. Sekilas ku lirik fadil sedang tertawa di sudut angkot karna ulahku. Di sisi lain aku meras senang karna baru kali ini melihat fadil tertawa dengan lepas.
***
                Keesokan harinya di sekolah, aku takut bertemu fadil, aku masih malu dengan tingkah konyolku di angkot kemarin.
“sudah sembuh sakit di kepalanya?” sapa fadil mengejekku dengan senyum di bibirnya.
“yee.. kau ini kemarin bukannya menolongku malah menertawakanku” gerutku
Fadil pun pergi begitu saja, aku tak mengerti dengan sifatnya yang begitu dingin.
“eeehh... kau mau kemana? Terima kasih ongkos yang kemarin” ucapku berharap dia dia dapat berbincang lama denganku.
“sama-sama dea” balasnya singkat lalu meninggalkanku.
Dugaanku ternyata salah, sepertinya dia memang tak ingin berbincang lebih lama denganku.
“sudahlah dea, untuk apa kau begitu menyita otakmu untuk memikirkan dia lebih baik ke kantin” dumelku dalam hati. Dan entah mengapa waktu selau saja mempertemukanku dengan fadil, aku pun berusaha menjaga harga diriku dengan berpura-pura cuek padanya. Tak kusangka dia menyapaku terlebih dulu.
“dea, besok malam ada acara IRMAS kau ikut ya” fadil mengajakku dengan wajah yang datar
“emmm... aku pikir-pikir dulu” aku berusaha menjaga harga diriku, walaupun sebenarnya aku ingin sekali bisa bersama dengan fadil dalam waktu yang lebih lama.
“kenapa kalau melakukan hal kebaikan harus mikir dulu?” ia menasehatiku lalu seperti biasa pergi meninggalkanku.
Kududukan tubuhku di kursi kantin, aku tak kuasa mendengar nasehat fadil, rasanya tidak pantas aku menyimpan perasaan ini. Berjam-jam aku memikirka tawaran fadil, hingga aku putuskan untuk ikut IRMA besok.
***

                Tiba juga acara IRMA ini, akupun berjalan menyusuri sekolah dengan rangselku yang berat dan besar.
“wah,,, ada juga yah anak yang ikut IRMA memakai jeans ketat seperti itu” ucap seorang gadis d belakangku.
Hatiku bagai disambar petir mendengar sindiran tadi, akupun berlari menuju toilet untuk menyembunyikan tangisanku, dan sialnya di jalan kulihat fadil dan nisa sedang berbincang, mereka terlihat begitu akrab, air mataku semakn deras kuhapus air mataku, saat ku usap mata sipitku tak kusangka fadil berada di hadapanku dan sedang menatapku, kutundukan pandanganku agar tak terlihat mataku yang merah karna usai menangis. Ku kira fadil akan menenangkanku, tetapi dia malah pergi dan membiarkan air mata ini jatuh lagi.
“nisa memang lebih cocok untuk fadil” ucapku dalam hati.
“hey, dea, ternyata kau ikut  IRMAS? Dulu ku ajak kau menolak” tanya nisa mengagetkanku.
Aku hanya terlamun, apakah aku ikut organisasi religius ini hanya karna fadil? Dan air mataku jatuh lagi dengan perasaan bersalahku pada allah
“kenapa kau menangis dea?”tanya dea sembari mengusap air mataku dengan tangan mungilnya.
“ayolah ikuti acara ini kau pasti senang” ajak nisa sembari merangkul tanganku.
Dalam benakku sekarang hanya perasaan bersalahku yang menumpuk kepada Allah sepertinya aku harus merubah niatku semua hanya karna Allah.
***
                2 tahun telah berlalu, kini aku duduk di bangku kelas 3,IRMA telah merubahku selama 2 tahun ini, aku bisa mencintai dan merindukan fadil dalam diamku, dan mempertanggung jawabkan perasaanku kepada Allah. Kulihat fadil dan nisa sedang berbincang, sepertinya mereka makin dekat, aku akan berusaha ikhlas apabila fadil dan nisa memang berjodoh, nisa gadis yang solehah, sangat jauh dubandingku. Kuputuskan tuk menghampiri mereka dan menyembunyikan rasa cemburuku. “assalamualaikum fadil dan nisa, sedang membicarakan apa?” sapaku dengan senyum.
“waalaikum salam, kami sedang membicarakan universitas yang cocok untuk fadil de” jelas nisa.
“oh, fadil mau kuliah dimana?” tanyaku penuh grogi
“di Bandung de” balas fadil singkat kemudian meninggalkanku dan Nisa.
Entah apa salahku sehingga selalu saja fadil pergi saat bicara denganku, dan aku semakin yakin, kalau dia membenciku.
***
                Hari demi hari telah kami lewati tak terasa hari ini pengumuman pelulusan. Kulihat namaku dan fadil lulus dengan nilai yang memuaskan.
“dea, selamat aku kagum padamu, kau bisa mendapat nilai lebih besar dariku” ucap fadil
“terima kasih, kau jadi kuliah dimana?” tanyaku
“allhamdulillah diBandung, universitas impianku” balasnya
Lagi dan lagi aku terlamun dengan pernyataan fadil, seharusnya aku senang fadil dapat belajar di universitas impiannya.
“sini kuberikan tanda tanganku” ucap fadil mengambil baju seragamku.
“terima kasih tanda tangannya” ucapku dengan mata berkaca-kaca.
Fadil hilang begitu saja dari hadapanku, sepertinya hari ini adalah terakhir aku bertemu dengannya.
***
                Aku hanya bisa memandang tanda tangan fadil di baju seragamku, sejak hari itu aku tak bertemu lagi dengannya. Ting...tong...ting...tong.. suara bel membuyarkan lamunanku.
“nisa silahkan masuk, tumben kau kesini” ucapku sambil memeluk nisa.
“dea, kau akan kuliah dimana?” tanya nisa
“aku disini saja nis, tak di beri izin kuliah di luar kota” balasku
“wah, fadil pasti sedih berpisah denganmu” akupun heran kenapa nisa jadi menghubungkan pembicaraan dengan fadil.
“kenapa memangnya dengan fadil?” tanyaku heran
“dea, fadil itu menyukaimu sejak kelas 1” sesak sekali rasanya mendengar jawaban nisa
“bukannya dia menyukaimu nisa? Kalian nampak akrab” tanyaku
“dia akrab denganku hanya untuk mencari informasi tentangmu” jawab nisa
“kenapa kau baru bicara sekarang? Dan kenapa fadil tak mengungkapkan perasaannya padaku?” cercaku pada nisa
“dia berusaha menjaga harga dirimu dea, fadil ingin cintamu dan cintanya tetap suci. Aku tak bicara padamu karna fadil melarangku” jelas nisa
Air mataku jatuh lagi, yang menbuat aku semakin sesak kenapa aku mengetahui perasaan fadil saat kita berdua telah berpisah, seandainya dari dulu aku tau.
“sudahlah dea, kalau kalian jodoh pasti bertemu lagi” nasihat nisa menguatkanku.
***
                Kini aku telah menjadi mahasiswa di universitas swasta di daerahku, disini aku mengikuti organisasi LDK dan organisasi ini juga yang membuatku untuk merubah pakainku dengan jilbab yang kaffah, akupun sudah bisa mengendalikan kerinduanku pada fadil selama bertahun-tahun. Semua niatku yang didasari karna allah mengalir sesuai rencana, aku lulus sarjana dengan nilai yang yang memuaskan. Beberapa hari sebelum wisuda ku putuskan untuk mencari kebaya untuk wisudaku nanti, tak ku sangka aku beretemu nisa di perjalananku.
“dea, bagaimana kabarmu? Aku merindukanmu” sapa nisa sambil memelukku
“aku baik-baik saja nisa” jawabku
“aku ingin menyampaikan amanah saja dari fadil, kapan kau bersedia menikah dengannya?”  aku terkejut dengan pernyataan nisa.
“maksudmu apa nisa? Aku sudah lama tidak bertemu fadil” jawabku
“kemarin fadil pulang dari bandung, dia juga sudah wisuda dan dia sempat melihatmu, dia senang dengan keadaanmu saat ini, apalagi sekarang kau sudah jadi aktivis dakwah dea” jelas nisa panjang lebar.
Penjelasan nisa semakin membuat ku tercengang, ternyata selama 4 tahun kita tidak bertemu akhirnya Allah menunjukan kuasanya, air mataku jatuh lagi.
“aku bersedia menikah dengannya nisa, aku begitu bahagia mendengar kabar ini” ucapku sambil memeluk nisa.
                Akhirnya aku dan fadil menikah dan kami bahagia sekali dengan pernikahan ini, kita yang telah menyimpan rasa sejak SMA dan fadil yang begitu dingin padaku sekarang menjadi milikku seutuhnya, terima kasih ya Allah.


BIODATA
NAMA  :WIRDA HUTRIANI
UMUR  :18 THN
ALAMAT              :KERTASARI, CIAMIS

latihan toefl

Latihan TOEFL FREE!!!
Posted on 4 November 2008 by istanaputri

Beruntung sekali akhirnya aku berhasil memperoleh link-link untuk memudahkan kita mempesiapkan TOEFL.

Ini dia situs-situsnya..

http://www.gettoefl.com/cgi-bin/daily/daily.pl

http://esl.about.com

http://www.testmagic.com

mungkin ini masih referensi sementara.

Someday, siapa tahu link-linknya akan banyak juga.

Yow, lets English as our language!!!

Sabtu, 07 Januari 2012

pengertian milis

Milis (bahasa Inggris: mailing list) adalah grup diskusi di Internet di mana setiap orang bisa berlangganan dan berikutserta didalamnya. Anggota milis dapat membaca surat dari orang lain dan kemudian mengirimkan balasannya. Secara sederhana, milis adalah sebuah daftar alamat surat elektronik yang mempunyai kesukaan/kepentingan yang sama.

Saat seseorang mengirimkan surat yang kemudian dikirimkan ke semua orang yang terdapat di dalam daftar, penerima pesan memiliki kebebasan untuk membalas topik diskusi tersebut atau tidak.

Setiap kali ada orang membalas sebuah surat, surat tersebut disalurkan ke setiap kotak surat masing masing orang yang terdapat di dalam daftar. Semua proses ini diatur oleh sebuah program yang dinamakan Mailing List Manager (MLM's) atau Mail Servers.

Berdasarkan topik diskusi, milis ada bermacam-macam. Ada milis umum, ada milis yang membahas bidang ilmu tertentu (misalnya Teknologi Informasi), ada senarai yang membahas masalah agama, dan sebagainya.

Penyedia layanan milis yang dikenal luas antara lain adalah yahoogroups.com dan googlegroups.com.

Daftar untuk penggunaan milis dapat disebut sebagai daftar distribusi. Dalam milis yang legal atau tidak bermuatan spam, individu dapat berlangganan atau berhenti berlangganan sendiri.

Template by:

Free Blog Templates